Pertama Kali ke London
22:40:00
Setelah pembuatan visa selesai, sepupu saya langsung memberikan informasi tentang tiket pesawat murah dari Jakarta ke London. Ternyata saat itu Garuda lagi menawarkan tiket promo pulang pergi ke London dengan harga 8,5 juta. Karena ini pertama kalinya ke London, saya lebih memilih pergi ke London melalui Singapore. Sedangkan pulangnya, saya memilih penerbangan langsung dari London ke Jakarta. Sebetulnya saya agak deg-degan sebelum berangkat karena saya akan menempuh perjalanan panjang selama 12 jam, sendirian dan pertama kali pula ke London.
Penerbangan saya jatuh pada hari Sabtu pagi, tanggal 29 April 2016. Saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 6 pagi ke Singapore terlebih dahulu. Saya terbang ke Singapore selama sekitar dua jam dan transit di sana selama tiga jam. Saat transit, saya memiliki waktu untuk bertemu dengan teman saya yang memang warga negara Singapore. Dia pernah menjadi sukarelawan di yayasan tempat saya bekerja dan sekarang kami berteman baik. Dia menunggu saya di terminal kedatangan. Sesampainya di Bandara Changi, Singapore, saya langung menuju counter maskapai yang saya naiki dan melaporkan kembali penerbangan saya selanjutnya terlebih dahulu. Lalu, saya menghabiskan waktu beberapa jam untuk mencari pintu keluar dan bertemu dengan petugas imigrasi yang ternyata memang jutek-jutek.
Setelah sukses melewati petugas imigrasi yang super jutek itu, saya akhirnya bisa bertemu dengan teman saya yang sudah menunggu cukup lama. Karena waktu yang saya miliki tidak begitu banyak, kami memilih untuk mengobrol di sebuah kedai kopi tidak jauh dari terminal keberangkatan saya nantinya. Banyak hal yang ingin kami bicarakan tetapi sayangnya kami hanya punya waktu satu jam saja. Setelah satu jam berlalu, saya pun berpisah dengan teman saya.
Transit di Bandara Changi itu memang nyaman dan menyenangkan sekali. Fasilitasnya juga lengkap. Ga perlu beli nomor baru karena ada free wifi di seluruh penjuru bandara. Suatu saya, saya ingin kembali lagi ke Singapore untuk jalan-jalan. Oh ya, sewaktu saya transit di Singapore, saya diberikan voucher sebesar SGD 30 untuk berbelanja di toko yang ada di Changi.
Thank you Rachel for your kindness! Let's meet up again someday! |
Saya pun mampir sebentar ke toko oleh-oleh yang ada di Changi dan membeli beberapa souvenir khas Singapore. Tadinya saya mau belikan makanan atau majalah tapi waktu saya mepet dan cuma sempat beli souvenir saja. Selesai membeli souvenir, saya langsung berjalan menuju gate penerbangan saya selanjutnya ke London. Duh, makin deg-degan untuk pertama kalinya mengalami penerbangan panjang ke London.
Sesampainya di gate penerbangan. Barang-barang dan paspor saya kembali di periksa oleh petugas bandara. Setelah pemeriksaan selesai, saya langsung mencari tempat duduk kosong di ruang tunggu dan menunggu penerbangan saya. Saat itu sangat gugup karena hari itu merupakan pertama kalinya saya akan menempuh penerbangan selama 13 jam ke London, Inggris dan SENDIRIAN di pesawat.
Perasaan gugup saya kembali bergejolak ketika ada pengumuman tentang waktu keberangkatan penerbangan saya. Saya pun bersiap untuk masuk ke dalam pesawat dan duduk di kursi saya. Saya duduk di sebelah dua orang bule yang sepertinya akan pulang kampung ke Inggris karena paspor mereka made in UK :p Kedua bule ini tidak bawel selama perjalanan. Yang membuat perjalanan saya tidak nyaman adalah seorang bule lain yang duduk di depan saya. Entah asalnya dari mana. Yang jelas dia telah merubah posisi senderan kursinya tanpa memikirkan saya yang ada di belakang kursinya dia. Jarak kursi kelas ekonomi itu tidak terlalu lebar seperti kelas bisnis, jadi ketika kursi di depan kita merubah posisi senderan kursinya, ya pasti terganggu banget. Menonton pun jadi ga enak kan. Ketika saya secara sopan ingin memintanya merubah posisi kursinya, teman atau mungkin saudaranya yang duduk berseberangan dengan dia protes, "Can't you see that everyone here can change their seats". Dalam hati saya ingin menyumpahinya sekeras mungkin dalam bahasa Indonesia tetapi apalah daya. Saya tidak ingin mempermalukan diri saya di dalam pesawat. Saya memilih untuk mengalah dan mencoba nyaman dengan posisi yang ada.
Selama 13 jam saya hanya melakukan ritual ini: makan-minum-ke toilet-baca buku-tidur-nonton-ulangi. Saya ingin mengobrol dengan bule di sebelah saya tapi sepertinya mereka tidak ingin diajak bicara 😏
Betapa senangnya saya ketika 13 jam berakhir dan saya pesawat saya mendarat di LONDON!!! Ketika saya melihat London ke bawah dari dalam pesawat, saya masih belum percaya kalau saya bisa juga ke LONDON, SENDIRIAN saudara-saudara. Seru juga sih perjalanan pertama kali saya ke London.
Matahari di London masih bersinar sangat cerah sekali ketika saya sampai di Heathrow Airport, London. Padahal jam di tangan saya menunjukkan sudah pukul 19.00 waktu London. Ternyata benar kata orang, langit di London itu sangat aneh. Maklum juga sih negara 4 musim. Saat saya ke London, musim yang sedang berlangsung adalah musim semi.
Sesampainya di Heathrow, saya langsung menuju baggage claim area untuk mengambil koper saya. Setelah itu, saya langsung keluar area bandara dan betapa kagetnya saya ketika ada seseorang yang memanggil nama saya. Tidak, itu bukan orang asing. Itu teman baru saya. Saya mengenalnya dari teman kantor saya supaya saya tidak berasa sendirian banget ketika sampai di London. Setidaknya, saya punya teman yang bisa menuntun saya keluar dari bandara ini.
Thanks to Bu Sofi for connecting me with Bang Masao in London! Thanks Bang Masao for picking me up at the airport! God bless you, Bang!
Bang Masao, Me, Kak Eva, Bang Abbas (Taken on a sunny day, near Big Ben) |
Pengalaman terbang pertama kali ke London ini merupakan pengalaman ya ga akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Dan ternyata seru juga terbang SENDIRIAN ke London. Teman-teman ada yang punya pengalaman yang mirip dengan saya? Pernah ga kalian naik pesawat sendirian ke destinasi di luar Indonesia? Kalau ada cerita-cerita dong di kolom komentar 👇
0 comments
Give Me Your Comment