BEROBAT KE PENANG SEBELUM PANDEMI
21:08:00Bulan Januari menjadi hari terakhir saya melakukan perjalanan ke luar negeri. Bulan itu merupakan jadwal mama saya untuk melakukan cek kesehatan di Penang. Ya, sekarang saya dan keluarga lebih memilih cek kesehatan mama di sana karena sistem kesehatan yang saya akui memang lebih baik dan lebih nyaman untuk mama saya. Kali ini saya membawa serta tante saya yang kebetulan lagi menginap di rumah dan perlu melakukan cek kesehatan juga. Tidak lupa saya mengajak abang saya supaya kami bisa bergantian menjaga mama. Seminggu sebelum keberangkatan, kami mendengar berita Coronavirus yang menyerang negara China. Kami sempat ragu apakah harus berangkat atau tidak walaupun saat itu belum ada berita tentang masuknya Coronavirus ke Penang. Saya pun bertanya kepada pemilik apartemen yang biasa saya sewa di Penang. Beliau bilang bahwa keadaan di Penang masih aman. Fiuh, akhirnya saya dan keluarga pun yakin untuk berangkat ke Penang. Walaupun keadaan di Penang masih aman, saya masih agak parno dengan Coronavirus lantaran beberapa hari sebelum keberangkatan, saya dan abang saya terserang flu. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan selama perjalanan, saya menyempatkan diri ke apotek untuk membeli persediaan vitamin, masker, antiseptik, dan beberapa obat lain yang diperlukan. Kala itu beberapa apotek sudah mulai kehabisan stok masker, pembersih tangan, dan antiseptik karena masyarakat sudah mulai takut dan panik Coronavirus masuk ke Indonesia. Hari Pertama di Penang Hari keberangkatan kami ke Penang pun tiba. Kami berangkat pagi-pagi sekali. Saya memilih pagi hari untuk efisiensi waktu berobat. Kali ini saya dan keluarga berada di Penang hanya 3 hari (biasanya 7 hari sekalian liburan) namun pekerjaan saya dan situasi tidak mengizinkan kami untuk berada di Penang terlalu lama. Sedih sih jadi ga bisa terima banyak jastip deh 😞. Perjalanan dari Jakarta ke Penang dengan pesawat menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam 35 menit. Sampai di Bandara Penang, suhu badan kami dicek oleh petugas bandara. Penang sudah mulai waspada dengan Coronavirus rupanya. Jadi, jika suhu badan sesuai SOP, kami diizinkan untuk langsung menuju imigrasi, kalau ga ya kami harus di karantina. Puji Tuhan, suhu badan kami normal semua saat itu (walaupun saya dan abang flu mengalami flu berat) dan kami pun langsung menuju imigrasi. Selesai dengan urusan keimigrasian, saya mampir ke gerai Tune Talk (SIM Card Malaysia) untuk mengambil SIM card. Ini kali pertama saya membeli SIM card melalui Klook. Prosesnya pembelian SIM Card di Klook cukup mudah. Buka website Klook Indonesia. (Daftar dan buat akun terlebih dahulu jika belum mendaftar). Lalu, pilih kategori Wifi & SIM Card. Klik kotak pencarian destinasi wisata kalian, pilih negaranya dan klik cari. Setelah pencarian keluar, kalian bisa pilih lokasi pengambilan SIM card. Di Penang sendiri tersedia satu lokasi pengambilan yaitu di Bandara Penang. Saat kalian mengambil SIM card yang telah dibeli di Klook, jangan lupa untuk menunjukkan paspor ke petugas ya. Untuk harga, menurut saya SIM Card yang dijual di Klook lebih murah sekitar Rp. 20.ooo-30.000 dibandingkan membeli SIM card langsung di bandara. Setelah mengambil SIM card, saya memesan Grab (aplikasi transportasi favorit saya di Penang) menuju apartemen yang biasa saya dan keluarga sewa di Penang. Sesampainya di apartemen, kami bertemu dengan karyawan pemilik apartemen untuk mengambil kunci, lalu langsung menuju kamar dan menaruh koper di dalam kamar. Tidak lama setelah itu, kami pergi lagi menuju rumah sakit yang tidak jauh dari apartemen. Baca juga: Berobat ke Penang Part 1 Sampai di rumah sakit, saya langsung mendaftarkan mama saya untuk cek darah dan CT Scan. Kami sudah menerima surat pengantar untuk melakukan cek darah dan CT Scan tahun lalu dari dokter Onkologi yang menangani mama, jadi kami bisa melakukan dua hal ini dulu baru bertemu dokter. Yang pertama mama lakukan adalah cek darah terlebih dahulu karena prosesnya cepat. Biaya cek darah waktu itu sekitar RM 60.00*. Selesai cek darah, saya, mama, dan tante saya makan di kafetaria. Makanan kafetaria di rumah sakit sini sehat-sehat banget. Ga ada tuh yang namanya gorengan atau kerupuk 😄 dan yang paling penting pork free. Walaupun keluarga kami non-muslim, kami selalu menghindari makanan non-halal saat berada di Penang. Oh ya, harga makanan satu porsi di kafetaria cukup murah sekitar RM 3.00-5.00* tergantung sayur/lauk yang kita pilih. Keluar dari kafetaria, kami langsung mengantarkan mama untuk menjalani CT Scan. Prosesnya tidak terlalu lama, sekitar 30 menit. Biaya untuk CT Scan sebesar RM 580*. Kami tidak langsung ke dokter setelah cek darah dan CT Scan selesai karena staf rumah sakit bilang kami harus menunggu beberapa jam sampai hasilnya keluar. Kami pun memutuskan untuk pulang ke apartemen dulu untuk istirahat dan mengantarkan makan siang untuk abang yang sedang istirahat di apartemen (flunya parah banget waktu itu 😢) Tepat sekitar jam 2.30 siang, kami kembali lagi menuju rumah sakit untuk bertemu dokter. Di rumah sakit, kami langsung menuju poliklinik Onkologi. Mama tidak perlu mendaftar lagi karena sudah dilakukan saat kami datang tadi. Enak deh sistemnya di sini, ga bikin pusing. Kami menunggu panggilan di depan poliklinik. Perawat baru memanggil nama mama setelah hasil CT Scan dan cek darah sampai ke ruangan dokter. Kami masuk ke dalam ruangan. Kami bertemu dokter dan beliau menanyakan kabar kami serta menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan mama saya. Semua hasil pemeriksaan puji Tuhan baik-baik saja, tidak ada yang serius. Dokter hanya mengingatkan mama saya untuk tetap mengkonsumsi obat untuk hormon Tiroid dan vitamin agar tetap sehat. Sore harinya sebelum kembali ke apartemen. Kami menyempatkan untuk pergi ke pasar tradisional di Penang. Pasarnya mirip pasar bersih di BSD gitu. Ke pasar pun, kami tetap memakai masker. Mama saya lebih senang masak sendiri di Penang daripada membeli makanan di luar. Selain itu, kebersihan makanannya pun terjamin karena kita yang memasak sendiri di apartemen. Selesai belanja di pasar, kami akhirnya pulang dan siap-siap mau masak untuk makan malam. Selama seharian berobat di Penang, keadaan masih aman terkendali. Sebagian besar orang yang memakai masker di Penang saat itu sebagian besar merupakan turis seperti saya. Masyarakat lokal malah jarang saya lihat memakai masker. Saya sampai mikir, “Ini saya yang parno apa masyarakatnya yang terlalu santai yak?” 😆 Sampai sekarang saya masih mengingat pengalaman ini, dan menuliskannya di blog bikin saya kangen sama Penang. Kapan ya bisa jalan-jalan lagi? Kalau pandemi sudah usai (entah kapan), saya pengen banget liburan sendiri di Penang. tahu dapet jodoh di sana ya kan. Kalau temen-temen ada rencana mau kemana nih setelah pandemi selesai? *Semua biaya yang tertera di sini tergantung kurs ringgit yang berlaku saat itu ya.. Seiingat saya bulan Januari kemarin RM 1.00 = Rp.3.350Penang International Aiport (Januari 2020) Saat stok dettol di apotek habis, akhirnya beli di supermarket. Ini harga untuk 2 SIM Card ya Pakai masker selama di Penang
20 comments
Penang memang jadi pilihan banget ya Mba untuk cek kesehatan. Tapi pandemi gini jadinya mau ke sana juga worry ... semoga Mama nya sehat terus ya Mba..
ReplyDeleteWah, alhamdulillah ya MAma akhirnya bisa berobat ke Penang meski situasi menjelang Corona belom heboh banget di Indonesia. Memang pengobatan disana lagi ngehits banget yaa dan lengkap.
ReplyDeleteBeberapa temanku juga rekomen banget di Penang nih, sekalian berobat bisa sambil liburan yaa. Semoga pandemi lekass berlalu, biar bisa leluasa lagi keluar rumah.
Aku belom kepikiran mau kmana mana, masih menikmati saat ini aja dulu.
Alhamdulillah masih dalam keadaan aman ya dimasa-masa pandemi bisa beraobat ke Penang. Sekarang aku doakan sehat selalu ya mamanya
ReplyDeleteSemoga sehat selalu mamanya ya :) sedikit merindukan masa-masa sebelum pandemi ini ada. Penang termasuk destinasi wisata yang menarik pastinya :)
ReplyDeletekatanya penang wisata kuliner enak-enak ya? aku jg tau klo tempat berobat di penang sangat familiar.
ReplyDeletesaya belum pernah ke penang juga mbak :) katanya kulinernya enak2 dan cukup terjangkau ya mbak?
ReplyDeletePengalaman yg bisa jadi pelajaran buat yang lain Mbak. Terimakasih informasinya. Semoga semuanya sehat selalu ya...
ReplyDeletewaa terima kasih info dan sharingnyaaa, semoga lekas diberi kesembuhan yaaaa, denger kata penang jadi pengen ke sana buat wisata kulineran heheheh
ReplyDeleteIya, ya, pelayanan kesehatan di Malaysia katanya memang sudah terkenal bagus. Dokternya mumpuni, fasilitas lengkap. Jadinya kalo punya uang lebih, mendingan memang berobat ke sana. Sehat-sehat ya buat mamanya dan keluarganya :)
ReplyDeleteMalaysia memang concer ya dengan pelayanan kesehatan. Akhir tahun lalu aku ke Melaka dan banyak orang Indonesia yang berobat di sana
ReplyDeletePenang memang tempat berobat yang sangat terkenal ya, banyak juga saudara saya kesana untuk berobat, tapi kasihan juga ya yg sakit karena sampai sekarang Malaysia masih lockdown belum akses ke sana lagi
ReplyDeleteSering banget dengar kabar teman-teman atau keluarga yang berobat ke Penang. Entah untuk cek kesehatan atau memang untuk menangani suatu penyakit tertentu.
ReplyDeleteAwal-awal pandemi dulu mungkin memang masyarakat sana masih nyanti ya, ga pake masker.
ReplyDeleteSemoga pengobatan mama berjalan lancar ya dan hasilnya bagus. Penang memang terkenal dengan kualitas pelayanan kesehatannya.
aku banyak mendengar memang warga Indonesia yang berobat ke Penang I read many good reviews as well there
ReplyDeleteSemoga mama segera pulih ya Mbaaaa.... :) semoga pandeminya juga segera kelar, biar ga perlu cemas cemas lagi kalau perjalanan ke luar negeri, sehat selalu!
ReplyDeleteBerobat sambil berwisata ke Penang ini program kah, kak?
ReplyDeleteSenang sekali, semoga lekas sehat dan pulih kembali yaa..kak.
Alhamdulillah bisa lancar berobat ke penang ya mba.. Semoga mamanya segera sehat kembali, Aamiin..
ReplyDeleteSemoga sehat selalu ya mba, mamanya lekas pulih dan bisa beraktivitas lagi, aamiin
ReplyDeleteBeruntung ya bisa berobat sebelum pandemi menghadang
ReplyDeleteSekarang orang berusaha tidak sakit
Ngeri banget prosedur kesehatan sekarang soalnya
Penang memang jadi alternatif wisata medis ya, karena disana dokternya hebat hebat. Temenku banyak yg program hamil dan bayi tabung disana
ReplyDeleteGive Me Your Comment