Apa itu IATEFL?
Sumber: iatefl.org |
IATEFL (The International Association of Teachers of English of a Foreign Language) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan khususnya pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris. Organisasi ini terbentuk sejak tahun 1967 untuk guru-guru Bahasa Inggris sampai para peneliti yang tertarik dalam pengajaran Bahasa Inggris atau sering juga disebut English Language Teaching (ELT) untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan profesionalisme dalam bidang ini.
Baca Juga: Pergi Ke Inggris Demi IATEFL Conference 2016
Apa saja kegiatan yang diadakan oleh IATEFL?
Dok. Pribadi |
IATEFL bekerja sama dengan organisasi ELT yang tersebar hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia untuk mengadakan seminar atau lokakarya (workshop) untuk guru-guru Bahasa Inggris dan praktisi ELT.
Bagaimana dengan IATEFL Conference?
Sumber: iatefl.org |
IATEFL Conference diadakan setiap musim semi. Setiap tahun, IATEFL Conference diadakan di kota yang berbeda. Kota-kota tersebut berada di UK karena kantor pusat IATEFL juga terletak di UK. Tahun 2016, IATEFL Conference diadakan di Birmingham. Tahun berikutnya diadakan di Scotland, dan seterusnya. Setiap kota-kota besar di UK pasti pernah kebagian menjadi tuan rumah IATEFL Conference. IATEFL Conference 2020 kabarnya akan diadakan di Manchester.
Apakah IATEFL Conference gratis?
Tentu saja. Setiap peserta IATEFL Conference harus membayar biaya pendaftaran. Terakhir saya cek di website IATEFL, di tahun 2019 biaya registrasi untuk IATEFL Conference dari hari pertama sampai terakhir adalah kurang lebih Rp. 5.400.000,-. Biaya ini belum termasuk harga tiket pesawat, akomodasi, dan makan selama mengikuti conference ya.
Kok kamu waktu itu bisa gratis?
Bisa dong. Jadi, setiap tahun IATEFL bekerja sama dengan lembaga atau institusi yang bergerak di bidang ELT dan meminta mereka untuk menjadi sponsor dari IATEFL Scholarship. Dari sponsorship tersebut, IATEFL Scholarship bisa diberikan untuk membantu guru, dosen, peneliti, pelatih (trainer), maupun praktisi ELT yang ingin sekali ikut IATEFL Conference tetapi tidak mempunyai keuangan yang cukup agar mereka bisa menghadiri IATEFL Conference di UK.
Bagaimana proses kamu mendaftar IATEFL Scholarship waktu itu?
Sekitar bulan Mei 2016, saya membuka email dari onestopenglish. Saya memang berlangganan newsletter beberapa situs ELT. Ketika saya membaca isi email newsletter tersebut, saya melihat sebuah iklan bertuliskan apply for IATEFL Scholarship Now! Saya pun iseng langsung klik iklan itu dan terbukalah semua informasi tentang IATEFL Scholarship. Saya membaca semua persyaratan IATEFL Scholarship. Di tahun 2016, IATEFL mencari 50 orang dari seluruh berbagai belahan dunia untuk menjadi penerima IATEFL Scholarship karena pada tahun tersebut IATEFL merayakan anniversary untuk conference yang ke-50. Saya pun mencoba peruntungan dengan memilih sponsor yang persyaratannya tidak terlalu sulit untuk saya penuhi. Pilihan saya pun jatuh kepada English Language Centre Brighton. Saya pun mendaftar IATEFL Scholarship 2016.
Jadi, persyaratan apa saja yang diberikan oleh ELC Brighton?
Dok. Pribadi - With IATEFL Staff and Other Scholarship Winners |
ELC Brighton meminta calon penerima IATEFL Scholarship untuk menulis pernyataan sebanyak 400-500 kata tentang action plan penggunaan teknologi di tempat saya mengajar saat itu. Isinya sangat sederhana sekali namun mungkin panitia IATEFL tersentuh dengan action plan yang saya buat karena action plan tersebut bersumber dari keresahan saya mengajar di sekolah tersebut.
Apa saja reward yang diberikan oleh pemenang IATEFL Scholarship?
Ini yang diberikan oleh panitia IATEFL Scholarship (tidak saya terjemahkan agar informasinya jelas ya):
- registration for a 2016 pre-conference event
- registration for the 2016 IATEFL Annual Conference
- A free year's IATEFL membership
- GBP 1000.00 towards conference related costs
Saya juga diberikan mug bertuliskan IATEFL dan juga sertifikat saat IATEFL Scholarship Party.
Cuma dikasih GBP 1000.00? Cukup ga tuh?
Cukup untuk bayar tiket pesawat dan akomodasi selama IATEFL Conference. Untuk biaya makan selama saya di Birmingham lumayan bisa dihemat karena saya bawa kering tempe dan kentang dan juga mie instan dari Indonesia. Kalau butuh nasi, tinggal cari Chinese restaurant saja di Birmingham. Untuk info aja nih teman-teman, peserta pre-conference dan IATEFL Conference tidak akan mendapatkan sarapan atau makan siang seperti seminar atau lokakarya di Indonesia. Saya hanya mendapatkan makan siang sekali pada saat pre-conference saja. Itu pun makanannya tidak cocok dengan lidah saya sebagai seorang Asia hehehehe. Nah, selama IATEFL Conference saya lebih sering makan burger atau roti saja. Di Birmingham lah pertama kalinya saya makan sandwich Starbucks karena bingung mau makan apa.
Apa saja yang dilakukan selama IATEFL Conference?
Dok. Pribadi - Plenary Talk IATEFL Conference 2016 |
Banyak banget…. Saya sampai ga sempat jalan-jalan di Birmingham karena terlalu senang mau bertemu beberapa penulis buku mata kuliah ELT saya, seperti Jeremy Harmer, David Nunan, dll. Rasanya seperti mimpi. Biasanya saya hanya baca tulisan-tulisan mereka melalui buku atau jurnal, eh dipertemukan langsung melihat mereka langsung.
D |
Dok. Pribadi - Pre-Conference Day |
Perlu diingat, sebelum IATEFL Conference dimulai. IATEFL selalu mengadakan pre-conference. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak ya apa sih pre-conference ini. Jadi, pre-conference merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum IATEFL Conference yang sesungguhnya dimulai. Semacam pemanasan dulu lah. Pre-conference diadakan oleh Special Interest Group (SIG) yang ada di IATEFL. SIG merupakan wadah untuk peserta IATEFL Conference atau anggota IATEFL Conference yang tertarik akan salah satu bidang dalam ELT. Misalnya, saya senang mendalami pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak. Nah, berarti saya bisa bergabung dengan Young Learners and Teens SIG. Saat saya mengikuti pre-conference di tahun 2016, YLT SIG kebetulan berkolaborasi dengan Learning Technologies SIG untuk mengadakan pre-conference. Saya kebetulan belakangan tertarik juga dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris jadi betapa senangnya saya mengikuti pre-conference ini. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Saya mendapatkan banyak ide baru untuk diaplikasikan dalam kelas bahasa Inggris saya.
Keesokan harinya barulah IATEFL Conference dimulai. Empat hari berikutnya, saya mulai sibuk mencari sesi yang memang relevan dengan konteks pengajaran saya. Detailnya saya sudah pernah ceritakan dua tahun lalu.
Kok ga apply IATEFL Scholarship lagi di tahun berikutnya?
Jika kita sudah pernah mendapatkan IATEFL Scholarship, kita tidak bisa apply lagi sampai selang waktu 3 tahun. Mungkin agar rekan-rekan yang lain mendapatkan kesempatan untuk mengikuti IATEFL Conference.
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti IATEFL Conference?
Sumber: IATEFL Facebook - Can you spot me? |
Senang sekali karena saya menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan IATEFL Scholarship. Bukannya sombong ya tapi saya bangga sekali ketika melihat nama dan negara saya dilihat oleh ribuan orang di IATEFL Conference. Saya berharap akan ada orang Indonesia lain yang tidak hanya menjadi peserta dalam IATEFL Conference tapi juga menjadi presenter yang akan sharing knowledge tentang ELT di Indonesia.
Semoga informasi yang saya bagikan seputar IATEFL Conference ini dapat membantu teman-teman terutama guru-guru bahasa Inggris yang ingin mengembangkan sayap di dunia per-ELT-an ya. Di sini ada yang berprofesi sebagai guru sama seperti saya ga? Sudah pernah ikut konferensi tingkat internasional seperti IATEFL Conference? Boleh banget sharing di sini.
P.S. Jika masih ada penjelasan tentang IATEFL Conference yang masih kurang lengkap, boleh banget tulis pertanyaannya di kolom komentar di bawah ya.