Kemarin akhirnya saya selesai membaca buku Nasional.is.me. Buku ini ditulis oleh salah satu pemuda Indonesia yang terkenal dengan suara provocative-nya, Pandji Prawigaksono. Saya tahu buku ini ngga sengaja pas ketika saya datang ke Pesta Buku Jakarta di Istora Senayan. Saya ngga tahu saat itu ternyata Pandji lagi talkshow sekaligus launching buku terbarunya, Nasional.is.me. Saya penasaran. Akhirnya saya dan teman yang menemani saya datang saat itu, kita sempetin liat talkshow tersebut. Segala hal yang berhubungan dengan apa yang ditulis Pandji di buku tersebut, dikupas di talkshow itu. Saya sebenernya agak ngga nyambung waktu itu berhubung saya belum baca bukunya. Tapi walaupun buku itu belum saya baca, dari talkshow itu saya yakin banget kalau buku itu bagus dan layak banget buat dibaca khususnya buat mahasiswi seperti saya yang honestly kuliahnya biasa biasa aja.
Pas talkshow selesai saya langsung mengunjungi stand Bentang Pustaka dan lihat buku itu plus harganya. Ketika lihat harganya, saya langsung shock. Untuk mahasiswi seperti saya, beli buku dengan kisaran harga 50rb itu termasuk mahal. Akhirnya saya memutuskan untuk mengunduh saja bukunya. Saya baru ingat waktu talkshow Pandji sempet bilang kalau bukunya ada juga dalam versi ebook. Malamnya saya bertanya ke Pandji via twitter dimana saya bisa mengunduh ebook tersebut. Surprisingly, dia bales pertanyaan saya. Dia kasih tahu dimana saya bisa unduh buku itu.
Akhirnya saya unduh. Dan saya baca selama lebih dari satu minggu. Saya baca halaman per halaman dan banyak hal yang saya dapat dan pelajari. Saya akan share sedikit.
Di buku itu banyak hal yang Pandji ceritakan, mulai dari masa kecilnya sampe hal yang dia lakukan ketika dia sudah dewasa seperti sekarang. Yang paling berkesan untuk saya di buku ini adalah bab yang berjudul “Dari Sabang Sampe Merauke”. Di bab itu dia tentang perjalanannya keliling Indonesia. Mulai dari Belitung, Padang, dll. Saya sempat menitikkan air mata sewaktu membaca buku itu. Saya baru tahu ternyata bangsa kita memang kaya tapi mental kita saja yang membuat kita miskin. Dibalik kesuburan tanah Indonesia, tersembunyi orang-orang yang kekurangan gizi di NTT sana. Ada juga orang Papua yang belum menikmati pendidikan seutuhnya. Sedih dan miris. Bangsa kita kaya tapi kenapa hal-hal itu harus terjadi? Siapa yang bisa merubah semua itu? Jawabannya adalah KITA! Kita mungkin masih muda tapi kita bisa membuat perubahan. Pandji bilang, "melakukan perubahan ga harus dengan tindakan luar biasa. Perubahan bisa dilakukan secara sederhana dan efektif." Untuk melakukan perubahan kita harus punya PASSION. Passionlah yang akan menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu. Passion kita dalam bidang yang kita sukai. Contohnya saya. Sebenernya saya mempunyai kesempatan untuk buat perubahan itu tapi saya ngga sadar kesempatan itu ada di depan mata. For your information, saya adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, sebut saja UNJ, jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Sebenarnya lewat apa yang saya telah dan sedang gue pelajari di bangku kuliah ini bisa saya gunakan untuk menciptakan perubahan. Saya bisa mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak Jakarta, yang mungkin mereka ngga punya uang untuk les bahasa Inggris di lembaga bimbingan ternama yang banyak tersebar di Jakarta. Mengajar tanpa minta bayaran yang besar atau bahkan tanpa bayaran. Membantu mereka untuk bisa menggunakan bahasa Inggris, bahasa yang kelak akan membantu mereka mencapai masa depan mereka.
lak untu
“Menciptakan perubahan tidak harus dengan tindakan tindakan yang luar biasa besar. Sederhana, tapi efektif, dan konsisten, itu adalah kuncinya.” –Pandji Pragiwaksono
Dalam pengajaran bahasa Inggris itu kita juga bisa menumbuhkan rasa nasionalis dalam diri murid-murid yang kita ajar. Dosen saya kemarin bilang, “Kalian bisa menumbuhkan jiwa nasionalis dalam diri murid-murid yang kalian loh, nak dengan mengajar bahasa Inggris”. Saya berpikir dalam hati, bagaimana caranya ya? Akhirnya si dosen itu memberikan jawaban. Kadang kita akan mengajar suatu topik dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan bangsa lain. Misalnya tentang pendidikan di Amerika, nah dari situ kita sambungin ke bangsa kita sendiri, Indonesia. Ajak murid-murid kita untuk berpikir bagaimana pendidikan di Indonesia. Ajak mereka juga untuk berprestasi sehingga mereka pun bisa merubah bangsa ini suatu saat. Tumbuhkan rasa nasionalis mereka lewat pengajaran kita. Simple kan? Thanks to Pandji, akhirnya otak saya terbuka juga. Saya bersyukur bisa membaca buku ini. Saya jadi banyak tahu dan banyak belajar.